Belum Resmi Dibuka, Objek Wisata Gunung Pecok Lendah Banjir Pengunjung

LENDAH KULON PROGO, 23/1/2020. Objek wisata baru Gunung Pecok yang terletak di Pedukuhan Wonolopo, Desa Gulurejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo sepekan terakhir menyita perhatian warga masyarakat.

Meskipun belum di buka secara resmi namun antusiasme warga untuk mengunjungi tempat ini sangat tinggi. Utamanya pada pagi dan sore hari , pengunjung  datang dari berbagai wilayah Kulon Progo bahkan dari luar daerah. 

Baca juga: Desa Wisata Sidorejo paduan keindahan alam dan kesenian tradisional

Salah satu pengunjung Arief (31) warga Ngentakrejo mengatakan bahwa ia dan keluarga awalnya penasaran untuk meyaksikan pemandangan alam di Gunung Pecok.

"Puas, tempatnya tidak terlalu jauh, jalannya menuju ke Gunung Pecok mudah dijangkau dan pemandangannya sangat bagus"' ungkap Arief ketika ditanya komentarnya setelah mengunjungi Gunung Pecok.

Salah satu penggagas wisata Gunung Pecok, Kang Girin (50) tidak mau mengatakan alasan kenapa diberi nama Gunung Pecok. "Biar menjadi rahasia dulu, nanti kalau sudah dilaunching kami akan ceritakan," ungkapnya secara diplomatis ketika ditanya alasan mengenai nama Gunung Pecok.

Sementara itu Sulis (47) warga Gulurejo menduga nama Gunung Pecok berasal dari kata pecok =jawa yang dalam bahasa Indonesia berarti pangkas. Tempat wisata ini awalnya adalah sebuah puncak bukit kemudian puncaknya dipangkas agar lokasinya datar dan dapat digunakan untuk melihat pemandangan di bawahnya. 

Baca juga: Wisata halal di Lendah, Mungkinkah?

"Pecok atau mecok dalam Bahasa Indonesia berarti pangkas atau memangkas, Gunung Pecok berarti gunung yang di pangkas," terang Sulis.

Letak obyek wisata ini sangat strategis karena dekat dengan obyek wisata Bendung Sapon, Sentra Batik Lendah dan Bendung Kamijoro. Untuk mengunjungi tempat ini, pengunjung belum dipungut biaya.

Sore hari adalah waktu paling tepat mengunjungi obyek wisata Gunung Pecok selain tidak terlalu panas, kita dapat menyaksikan keindahan pemandangan Kota Yogyakarta dari atas  sambil menunggu datangnya lembayung senja. (AWB)

Referensi:

Foto: FB Paryato Kempir Putra Noto