Batik Sembung Melestarikan Warisan Leluhur
- oleh adminlendah
- 00 0000 00:00:00
- 4030 views

LENDAH, 13/02/2019. Berkunjung ke Sentra Batik Yogyakarta yang terletak di Desa Gulurejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo tak komplit rasanya jika tidak mengunjungi Batik Sembung. Showroom Batik Sembung sangat strategis dan mudah dijangkau yakni terletak di pinggir jalan raya Lendah-Sentolo Desa Gulurejo Kecamatan Lendah.
Bangunan limasan jawa menjadi bangunan utama utk memajang berbagai produk batik mulai dari kain batik, baju, setelan sampai dengan perlengkapan perawatan batik dan peralatan membatik. Barang-barang tersebut tertata rapi di etalase dan pajangan yang diatur sedemikian rupa, sehingga bagi siapa saja yang melihatnya akan tertarik untuk membeli atau sekedar untuk melihatnya.
Halaman showroom dibuat asri dengan pepohonan perindang besar seperti pohon pule serta kolam ikan hias dan gazebo untuk tempat menunggu bagi sopir atau pengantar tamu sehingga akan mearasa betah duduk berlama-lama di tempat itu apalagi furniture pendukung juga merupakan produk lawasan seperti meja, kursi sedan, lincak serta asesoris lainnya berupa lesung dan kentongan kayu lama.
Beralih ke rumah produksi yang terletak kurang lebih 50 meter dari showroom, kita akan dibuat kagum dengan bangunan-bangunan kuna limasan dan joglo jawa sambil melihat kesibukan 30 pekerja Batik Sembung melakukan pekerjaannya. Pada bangunan bagian utara kita akan melihat ibu-ibu sedang membatik, membuat pola, menempelkan malam/lilin pada pola yang sudah dibuat. Pada bangunan bagian barat kita akan melihat para pekerja yang sebagian besar adalah laki-laki melakukan pewarnaan dan sebagian melakukan pengeclupan kain pada tempayan-tempayan yang sudah disediakan.
Hasil akhir dari proses batik tersebut berupa kain-kain batik dijemur di halaman yang letaknya di tengah-tengah bangunan-bangunan itu. Berbagai bentuk, motif dan warna batik dapat kita temui di sini, ciri khas Batik Kulon Progo dapat kita lihat, selain motif geblek renteng, pemilihan warna mencolok yang berani seperti ciri batik pesisiran menjadi ciri khas lainnya, selain itu motif khas Batik Kulon Progo yakni menggambarkan alam berupa motif pepohonan dan hewan.
Kang Girin adalah pemilik Batik Sembung, Beliau memulai karir membatiknya sejak puluhan tahun yang lalu saat usianya baru 13 tahun dengan menjadi buruh/pekerja batik ikut juragan batik di kota Yogyakarta. Pengalaman yang didapat selama bekerja ikut juragan tersebut menjadi modal Kang Girin membuka usaha sendiri pada tahun 1999. Perjalanan bisnisnya tidak mulus, banyak ritangan menghadapi usaha barunya tersebut terutama harga-harga bahan baku yang membumbung tinggi karena krisis ekonomi saat itu. Namun Kang Girin tidak bergeming, beliau semangat dan memiliki keyakinan yang tinggi bahwa usahanya suatu saat akan berhasil.
Tentang pemilihan motif batik serta bangunan bangunan showroomserta rumah produksi yang menggunakan material dan motif kuno, Kang Girin punya alasan tersendiri, yakni Kang Girin ingin melestarikan warisan leluhur. "Siapa lagi yang akan melestarikan budaya adi luhung leluhur kita ditengah maraknya budaya modern saat ini?" tanya Kang Girin diplomatif.
Pelan tapi pasti dengan kegigihan Kang Girin dan keluarganya serta pemberdayaan yang dilakukan pemerintah dan lembaga lainnya, usaha Kang Girin dan teman-teman lainnya di Desa Gulurejo membuahkan hasil. Desa Ngentakrejo yang awalnya merupakan Desa terpencil dengan mata pencaharian utama masyarakat adalah bertani dan penambang pasir tradisional bertransformasi menjadi Desa Industri Batik yang mulai diperhitungkan di Yogyakarta. Sekarang sudah bukan desa terpencil lagi, setiap hari pengunjung desa ini semakin meningkat berbelanja batik, berwisata, atau hanya sekedar melepas penat sambil belajar membatik. (AWB)